“Rumah Etnik Papua” Tempat Wisata Khas di Kabupaten Sorong

Sorong PW- Di masa liburan, baik itu liburan sekolah ataupun saat memperingati hari-hari besar keagamaan maupun hari-hari besar nasional, masyarakat banyak mengisi waktu tersebut untuk bersantai atau berwisata.

Waktu bersantai biasanya dilakukan sendiri, untuk mereka yang belum berpasangan bisa juga bersama dengan komunitasnya. Namun tidak sedikit juga, mereka yang sudah berkeluarga, mengisinya dengan bersantai bersama.

Khusus untuk di wilayah Kabupaten Sorong, tepatnya di Jalan baru, jalan Raya Aimas Klamono kilometer.21, Malawili, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya, ada satu tempat yang saat ini mulai populer dan menjadi tujuan wisata.

Tempat tujuan wisata tersebut dinamakan Traditional House Of Papua dalam bahasa Indonesia berarti Rumah Adat Papua atau Rumah Etnik Papua. Bertepatan dengan libur dalam rangka hari Imlek, pada Minggu, 22 Januari 2023, rumah etnik Papua ini, ramai dikunjungi wisatawan.

Tempat ini banyak dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, untuk berfoto pada beberapa spot rumah adat. Bahkan tak jarang, ada pasangan yang akan menikah, melakukan foto prewedding atau pranikah. Jika ingin menuju ke tempat ini, dari bandara DEO Sorong, memakan waktu sekitar 20 – 25 menit dengan mobil.

Rizal Krey, salah satu pengurus tempat wisata ini menjelaskan jika tempat tersebut dibuka untuk umum pada 23 Juni 2021. Sejak dibuka, sudah ribuan orang yang mengunjungi tempat ini, baik dari turis lokal maupun turis asing. Ada beberapa spot yang menjadi tempat berfoto untuk pengunjung.

Spot tersebut adalah rumah honai dari Suku Wamena, rumah kaki seribu dari Suku Arfak dan rumah pohon dari Suku Korowai serta beberapa spot lainnya. Kedepannya akan ditambahkan beberapa rumah-rumah Suku Papua lainnya.

Dengan menjadi salah satu tujuan wisata, otomatis rumah etnik Papua ini sudah menjadi penunjang pada sektor pariwisata Kabupaten Sorong. Namun sampai saat ini, rumah etnik Papua masih di kelola pihak swasta. Sedangkan pemerintah belum memberikan perhatiannya.

Untuk masuk ke tempat ini, pengunjung diharuskan membayar biaya sebesar Rp 20.000. Biaya ini hanya untuk masuk. Jika pengunjung ingin berfoto di beberapa spot rumah etnik Papua tersebut dengan menggunakan pakaian adat Papua, maka akan mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 50.000,

*Jacob Sumampouw

Related posts